- Remaja 19 Tahun Pelaku Pembobolan Konter HP Ditangkap Unit Resmob Macan Agung Polres Tulungagung
- Longsor Parah di Geger–Pagerwojo, Kades Desak BPBD Turun Tangan Serius
- Polsek Tulungagung Kota Mendatangi TKP Adanya Pekerja Bangunan Yang Meninggal Akibat Tersengat Arus
- Kapolres Tulungagung Pimpin Sertijab 6 Kapolsek Jajaran dan Kasiwas
- Sambut Hari Jadi ke-74 Humas Polri, Polres Tulungagung Gelar Donor Darah
- Semarak Festival Olahraga Tradisional Dispora Tulungagung : 812 Peserta Ramaikan Lomba Di GOR Lembu
- Kapolres Tulungagung Tebar 5.000 Benih Ikan Tombro Di Sungai Ngrowo
- Korban dan Pelaku Pemerkosaan parah menderita kelainan
- Banjir Jakarta banyak Dicari di Google
- Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat
Semarak Festival Olahraga Tradisional Dispora Tulungagung : 812 Peserta Ramaikan Lomba Di GOR Lembu

Suasana meriah tampak di GOR Lembu Peteng, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (17/10/2025), saat ratusan peserta dari berbagai instansi dan organisasi mengikuti Festival Olahraga Tradisional yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Tulungagung.
Tiga cabang olahraga tradisional dilombakan dalam ajang tahunan tersebut, yakni egrang, gobak sodor,
dan terompah tandem, dengan total 812 peserta yang tergabung dalam 42 tim. Setiap cabang memiliki kategori tersendiri: gobak sodor khusus untuk perempuan, egrang untuk laki-laki, sementara terompah tandem dibuka untuk dua kelas, laki-laki dan perempuan.
Kepala Dispora Tulungagung, Achmad Mugiyono, S.STP., M.M., atau yang akrab disapa Mamad, menjelaskan bahwa selain memperebutkan trofi, peserta juga berkesempatan mendapatkan uang pembinaan.
Baca Lainnya :
“Ada 42 Tim yang ikut ambil bagian di semua kategori. Kegiatan ini kami kemas dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya daerah” ungkapnya.
Festival yang telah memasuki tahun ketiga ini diikuti oleh peserta dari berbagai unsur, antara lain Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal seperti Polres dan Kejaksaan Negeri Tulungagung, hingga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat.
Mugiyono menambahkan, pelaksanaan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Jika tahun-tahun lalu berlangsung di Hutan Kota Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, kali ini festival digelar di aset milik Dispora sendiri.“Kami ingin mengoptimalkan fasilitas yang ada, sekaligus menjadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk melestarikan olahraga tradisional agar tidak punah di tengah arus modernisasi” ujarnya.

Selain lomba antar instansi, Dispora Tulungagung juga menggelar berbagai perlombaan serupa di tingkat SMP dan SMA, sebagai bagian dari program pembinaan dan pelestarian budaya olahraga lokal. Sebelumnya, cabang lain seperti tarik tambang, sumpit, ketapel, dan layang-layang juga pernah dipertandingkan di tingkat eks Keresidenan Kediri.Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, yang turut hadir, mengapresiasi terselenggaranya festival ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting untuk memperkenalkan kembali olahraga tradisional kepada generasi muda.
“Anak-anak sekarang banyak yang tidak lagi mengenal permainan tradisional. Padahal di dalamnya ada nilai kebersamaan, gorong-gorong, dan sportivitas yang tinggi” tuturnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini terus digelar secara berkelanjutan, tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai upaya menjaga jati diri dan budaya bangsa.
“Ada peserta yang ikut karena ingin tahu seperti apa olahraga zaman dulu, ada pula yang bernostalgia mengenang masa kecil mereka sebelum era teknologi seperti sekarang” pungkasnya.








